Deteksi Penyumbatan Pembuluh Darah Cara Digital
BEBERAPA waktu lalu teknik digital substraction angiography (DSA) sempat mengemuka di Jakarta, dengan dikembangkannya untuk bagian dari penatalaksanaan stroke oleh beberapa Rumah Sakit.
Ada yang menyebutnya sebagai “brain wash”, namun istilah ini sebenarnya kurang tepat karena digital substraction angiography sebenarnya adalah metode yang digunakan murni untuk mendiagnosa letak penyumbatan-penyumbatan pada pembuluh darah.
Digital substraction angiographysudah dikenal di seluruh dunia dalam kurun waktu duapuluh tahun terakhir sebagai modalitas yang penting untuk memvisualisasikan pembuluh-pembuluh darah di dalam tubuh manusia. Pada pemeriksaan X Ray biasa, pembuluh darah sulit dilihat karena kontras yang sangat rendah antara pembuluh darah dengan jaringan sekitarnya. Kontras ini ditingkatkan dengan menyuntikkan media kontras (larutan iodine) yang akan terlihat berwarna putih (radioopaque) pada pencitraan dengan sinar radiografi.
Pada digital substraction angiography, pencitraan dilakukan secara berturutan (sekuensi) untuk memperlihatkan jalannya kontras yang telah disuntikkan kedalam pembuluh darah. Distorsi kontras pada medium kontras digantikan oleh substraksi gambaran yang diambil pada awal masuknya medium kontras. Kualitas gambaran yang tinggi merupakan kelebihan dari pemeriksaan digital substraction angiographyini.
Kelemahan dari pemeriksaan ini adalah terdapatnya perbedaan pada hasil yang diambil dalam beberapa waktu yang berbeda. Hal ini diakibatkan fluktuasinya kekuatan sinar X Ray, gangguan pada image intesifier, serta yang paling signifikan adalah pergerakan pasien pada saat diperiksa.
Digital substraction angiography hingga saat ini merupakan pemeriksaan yang cukup efektif untuk mendiagnosa penyumbatan pada pembuluh darah. Namun pemeriksaan ini bukan suatu modalitas terapi, tetap diperlukan kerjasama antara berbagai displin ilmu spesialisasi antara Dokter Spesialis Syaraf, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Bedah Syaraf serta disiplin ilmu lainnya, untuk mencapai hasil yang terbaik bagi pasien. [*]
* dr.Reza Aditya Digambiro, M.kes, M.Ked(PA), Sp.PA, pemerhati kesehatan, Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan Kepala Pap Smear Center RS Ibnusina Grogol, Jakarta Barat.
Read More : Deteksi Penyumbatan Pembuluh Darah Cara Digital.
0 komentar:
Posting Komentar